Jumat, 20 Juli 2012

Proses Melahirkan Ryu

Akhirnya bisa posting juga setelah sekian bulan tidak update blog ini. Sebenarnya ingin posting sebulan setelah melahirkan Ryu, ternyata rencana jauh berbeda dengan praktek nya. Mengurus bayi itu super duper repot tapi menyenangkan.

Jum'at, 10 Februari 2012
06.30 Wib
Jalan pagi lanjut dengan senam hamil dirumah. Entah kenapa tiba-tiba aku merasakan perut mulas seperti ingin BAB, juga seperti nyeri haid, pinggang nyeri dan Rahim seperti ada dorongan, lalu aku buat istirahat, apabila memang sudah mulai kontraksi, akan semakin bertambah cepat waktu kontraksi semakin sering, tapi kalau hanya kontraksi palsu, bisa jadi karena kecapekan.

13.00
Bangun tidur tidak ada rasa sakit  atau mules lagi, aku tanya sama ibu mertua mungkin itu baru mencari jalan lahir, dan bisa jadi sudah waktunya, disuruh nunggu sampai sore.

17.00
Tidak ada kontraksi  juga sampai jam segini, hanya badan terasa lemas, berasa capeknya, langsung aku minumin madu dan sari kurma untuk menambah tenaga.

19.00
Selesai magrib mulai deh kontraksi, aku buat jalan muter-muter didalam rumah, dan sambil senam jongkok berdiri supaya mempercepat jalan lahir. Kontraksi per 15menit, 30 menit, 20 menit, tapi tidak ada flek atau air ketuban.

21.30
Semakin menjadi, bapak, ibu mertua menyarankan untuk segera dibawa ke UGD RSIA Aisiyah Muntillan, langsung saat itu bersama suami pergi ke RS yang hanya kami tempuh waktu 5 menit.

22.00
Kami menuju ke UGD, aku menceritakan kejadian tadi, dan langsung dibawa ke ruang observasi ruang bersalin, bidan yang menangani mengecek detak jantung janin "normal", lalu cek pembukaan rahim dengan memasukkan tangan 'kedalam', dan ternyata sudah pembukaan 1 jari sempit. Jadi pembukaan 1 tapi belum sempurna.

Kami diberi pilihan untuk menginap langsung atau pulang dulu sambil menunggu pembukaan 2,3,4 dst, dengan di cek kontraksi rutin per 30 menit. Kami memutuskan untuk pulang, sebelum itu kami booking kamar VIP, apabila malam sudah terasa kontraksi, bisa langsung menuju RS. Waktu itu kami hanya datang membawa buku periksa kehamilan saja untungnya belum membawa tas persiapan kelahiran.

23.00 - 00.00
Sesampai dirumah asli aku sudah deg-degan ngerasain mulesnya, hati yang paling dalam sudah siap buat melahirkan, entah kenapa mungkin baru pertama kali hamil, jadi rasanya membuat penasaran. sehingga aku tidur pun jadi gak tenang, kontraksi semakin berkurang. baru bisa tidur pulas setelah jam 02.00 bangun jam 06.00 tanpa ada rasa sakit kontraksi.

Sabtu, 11 Februari 2012
Nah sampai sore tidak ada kontraksi lagi, tapi baby di kandungan masih bergerak aktif.  Ibu ku, kakak-kakak ku sudah khawatir, sering mereka memantau tiap jam bertanya sudah pembukaan berapa, begitu juga teman-temanku. Lagi-lagi tidak ada kontraksi lagi.

Minggu, 12 Februari 2012
Pagi senam hamil dan jalan pagi tetep aku jalani. Ada kontraksi pinggang nyeri, panas, rahim serasa ada dorongan dari dalam. Sebenarnya nih baby mau keluar kapan coba, sudah 2 hari pembukaan tapi belum nambah juga. Besok senin jadwal kontrol terakhir, prediksi dr Purwo, Hpl 14 Februari 2012, bila tidak ditunggu sampai tanggal 20 Februari 2012, weew lama yah ternyata, bener-bener betah kalau sampai tanggal 20 Februari 2012 *Sigh*.

Senin, 13 Februari 2012
11.00 WIB
Kontrol di RSIA Aisiyah Muntilan, dengan dr. Purwo. Usg, cek jantung, aku dan baby normal sehat, tensi normal, dan dr. berkata :

 "udah pembukaan 1 tp gak maju-maju, ditunggu nanti malam, kalau gak besok pagi paling lambat, lahir ya"

"diminum obatnya 1 pil, dibagi 4, diminum seperempat pil ya, paling setengah pil sudah bisa kesini, lahiran hehehe.."

nah looh obat apa ini, aku tanya "obat apa ini dok?"

dr. Purwo tersenyum "obat aman ini, bukan obat nyamuk, ini obat pacu"

waikxss... obat apaan ini aku pun belum merasakan efek induksi, pacu apalah, secara baru pertama hamil.

13.00
Setelah makan siang, minum 1/4 pil, ada keluar sedikit flek darah.

18.30
Setelah makan malam, minum obat untuk ke dua kalinya

19.30
Kontraksi

20.00
Kontraksi lagi

21.00
Duh... perut mulai kontraksi, mules, seperti mau BAB. Malam itu aku buat jalan-jalan muter didalam rumah, sama bapak-ibu disuruh segera ke RS, aku pun bersiap bersama suami. Sebelumnya aku ke kamar kecil dulu, dan kontraksi semakin sakit rasanya, satu kuncinya enggak boleh panik, disaat hendak mau pakai celana dalam ada sedikit air keruh, mungkin ini yang dinamakan air ketuban dan flek darah berwarna pink.
tanpa ganti baju, langsung deh kami ke RS.

21.15
Setiba di RS menuju ruang UGD, sm suster di cek masih pembukaan satu lengkap, tapi kontraksinya kerasa banget, akhirnya kami memutuskan untuk in room yang kami booked 3 hari yang lalu, tapi sudah dipakai pasien lain, jadinya ambil kamar sebelahnya beda nomor saja.

Dari ruang bersalin aku duduk dikursi roda, suster membawaku sampai kamar. Istirahat, sambil berdoa menenangkan diri, bidan melarang jangan banyak bergerak.

Mertua menyusul ke RS membawa tas pakaian dan perlengkapan pre dan pra melahirkan.

Kontraksi semakin kencang dan nyeri campur aduk, aku sambil tiduran baring ke kiri, supaya membantu janin turun ke jalan lahir.  30 menit 2-3 kali kontraksi. Adanya waktu itu meremas selimut, bantal, dan dzikir, sesekali makan biskuit, minum, twitteran, ngobrol hihihi..

23.00
Gak tahan sama sakitnya yang luaaar biyasaaah, Entah waktu itu kontraksi berapa kali enggak kehitung. (suami, mertua memanggil suster) dibawalah aku ke ruang bersalin. Tangan, kaki ku gemeter sewaktu disuruh naik ke ranjang, di cek detak jantuk janin, juga cek pembukaan sudah pembukaan 2, tapi rasanya semakin enggak karuan.

Waktu itu karena kesakitan, aku tidak kembali ke kamar, melainkan di ruang bersalin bersama suami. mana sebelah ruangan ada pasien yang sudah pembukaan 6 teriak-teriak kesakitan.

23.30
Ketuban ngerembes, kontraksi semakin paraaah, janin mendorong rahim, panggul, pengen banget mengejan, tapi itu enggak boleh, jadi harus ditahan, gimana rasanya kalau kebelet BAB akut terus ditahan, nah begitulah rasanya... itu pun per 15 menit, 2-3 kali kontraksi, per 1 bisa sampai 20-40 detik. Kontraksi reda, mencoba untuk tidur, baru 5 menit kontraksi lagi.

Selasa, 14 Februari 2012
00.00 Wib
Ijin suster pipis. Nah berasaaaaa banget dorongan dari rahim, konsentrasi antara menahan kontraksi, dan harus pipis, ampuuun sakitnya, sampai gak bisa teriak, ataupun marah, meremas suami dan gemeteran iya...

"Minta dicek lagi pembukaan berapa suster, sakit banget" 

Muka suster nya serius banget, "Baru pembukaan 4, hmm tadi mengejan ya, jangan ya, soalnya rahim bengkak, padahal perkiraan lahir pembukaan sempurna masih jam 8 pagi,  kasihan dedeknya nanti semakin sempit jalan lahirnya, jadi pembukaan jadi lambat, bisa juga malah berhenti". 

Asli sakiit super dahsyaat, dingin AC pun enggak mempan menahan keringatku yang keluar.

Oh ya aku disuruh berbaring miring ke kiri, enggak boleh jalan-jalan, karena ketubanku sudah merembes, takut kehabisan nantinya.

Bidan/Susternya sabar banget, sambil mengusap-usap dari atas kebawah punggung ke pinggang, ini mengurangi rasa sakit sewaktu kontraksi. (bergantian dengan suami)

02.00 - 04.00
Sudah enggak bisa berkata apa-apa, hanya merasakan kesakitan sangat, ambil nafas panjang, buang nafas panjang teori senam hamil mulai dipraktekkan. (suami sudah enggak tahan melihat aku kesakitan) digantiin ibu mertua didalam ruang bersalin.

Bersama ibu disuruh teriak, nangis, supaya lose/hilang rasa sakitnya, tapi aku enggak bisa, susah loh nahan kontraksi sambil buang nafas panjang, selain suami sasaran aku remas ibu hihihii...lah itu yang bisa aku lakukan, sambil belajar buang nafas sambil menahan kontraksi.

Badanku mulai lemas, enggak kuat, minta dicek sudah pembukaan berapa, tetapi suster menolak, karena tidak boleh sering dicek, bisa apa ya waktu itu lupa euy,.. ya intinya malah menambah sakit kontraksi enggak bisa maju.


05.00
Kontraksi mulai berkurang rasa sakitnya. Baru bisa mulai tidur, meski sesekali aku terbangun, menghembuskan nafas panjang sambil bersuara "Haaaaaaaaaaah" "Uuuuuuhhhh" bener-benar bisa mengurangi rasa sakit loh. Kalau boleh milih aku mau pingsan saja tapi sambil melahirkan secara normal hehehe... maklum sakitnya kerasa banget, karena minum obat pacu, tanpa epidural atau ILA.

05.40
Merasa ada cairan keluar deras, dan dorongan dari rahim kerasa banget semakin turun dan turun. Ibu mengecek membuka selimut, ternyata sudah keluar lendir darah segar, dipanggil lah suster.

06.00
Aku dibangunkan suster untuk di cek sudah pembukaan berapa, ternyata suster teriak  "Pembukaan lengkap". sambil mempersiapkan peralatan dan dibantu suster pendampingnya, waktu itu aku tidak didampingi dr. Purwo, karena posisi beliau sedang diluar kota, dan mempercayakan ke para bidan atau suster yang menangani ku. Dengan sabar aku disuruh memposisikan ke posisi melahirkan dan disuruh menunggu aba-aba mengejan disaat aku merasakan kontraksi. Aneh tapi nyata, justru mendekati persalinan tidak merasakan kesakitan yang super edan loh, justru aku bisa tenang, dalam hati aku bertekad untuk bisa mengejan 1-2 kali bisa lahir.

Satu kali mengejan rambut bayi sudah kelihatan, suster menyuruh suami untuk melihat, aku pun optimis bisa lancar, tapi nafasku keputus ditengah jalan.

Mengejan lagi..., masih belum berhasil, posisi bayi seret untuk keluar dikarenakan air ketuban hampir habis yang ngerembes duluan sewaktu kontraksi. Suster, bidan memberi waktu untuk istirahat beberapa detik sambil menunggu kontraksi selanjutnya. Justru sewaktu mau lahiran kontraksi tidak terasa sakit.

Mengejan lagi,... lagi, itu pun suster, bidan yang sabar membantu ku, juga support dari ibu mertua yang menopang bahu dan kepala ku, dan ambil nafas panjang hembuskan lagi baru bisa setelah mungkin ke lima kalinya legaaaa rasanya.

06.20
Alhamdulilah, Baby Ryu lahir di dunia dengan selamat. Pertama lihat bayi kaget kok berwarna ke abu-abuan gitu, meringkuk dengan tulangnya yang masih lentur diangkat, dibersihkan, dipotong tali plasentanya. Ryu pun di taruh di dada saya untuk proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). There he is.. Subhanallah, ini anakku, aku sudah menjadi ibu, anakku tampan, putih, tangan, kaki, semua anggota badan lengkap, matanya sipit (seperti Ayahnya), rambutnya jigkrak, Ya Allah menetes air mataku terharu, aku bisa melahirkan normal, jantungku mulai berdegub kencang, sambil membaca doa-doa bersyukur pada Allah telah diberi kemudahan dan kelancaran.  Selama proses ini bidan membersihkan darah sambil menekan lembut perutku, dan menjahit 'di bawah' sana, sumpaaaaaah ini pertama kali dalam hidupku, selama kontraksi yang aku pikir itu paling sakit, ternyata lebih sakit di jahit, busyet rasanya edan, aku sampai menangis teriak sejadi-jadinya, gimana enggak mungkin bisa rapelan dijahitnya, obras boooow. Bohong kalau orang bilang enggak sakit. Kerasa jarum ditusukin, ditarik benangnya,digunting. semua aku lihat prosesnya dengan mata kepala sendiri. Hiiihii..

06.25
Ryu sewaktu IMD menangis sebentar, meringkuk didada ku, dan aku memeluk kulitnya yang lembut, dan sedikit lengket (oh ya, atas kepala Ryu sempat njendol segenggaman tangan bayi, karena kejepit sewaktu gagal mengejan, itu pun enggak boleh dipijat, dan Alhamdulilah sesuai saran bidan sore harinya sudah kembali ke posisi kepala yang sempurna). Dia mencari dan berhasil menghisap, tapi dia kesusahan. Suster pun minta ijin dan memberi pengertian kepadaku untuk membersihkan Ryu, karena dia sempat menelan dan kehirup air ketuban, dan susah nafas, sebenarnya aku menolak karena IMD belum berhasil sempurna, tapi dari pada nanti kenapa-kenapa aku menurutinya. (aku bisa langsung menyusui Ryu setelah rawat gabung, dan kolostrumku keluar malam hari setelah melahirkan).



07.00
Akhirnya setelah 2 jam di ruang bersalin, aku dan baby Ryu bisa masuk kamar rawat gabung. Kamarnya bersih, suster-susternya ramah-ramah pula, oh ya satu lagi di RSIA AISIYAH Muntilan itu ProAsi loh... 


 


Eh gak disengaja Ryu lahir pas Valentine day loh, ooh so sweet kado terindah kami, bahagianya so ngepink gituh *Lebay, juga pihak RS berikan bingkisan macem-macem cuy senang deh adanya, dan gak ada tuh baby blues syndrome ye ye ye ye ..

Setelah lahiran kepengin makan bebek goreng hehehe.... karena akan dihadapkan dengan jadwal yang terbalik, mengurus si kecil. Semangaat...

3 komentar:

  1. Pil yg diksh dokter namanya apa y mom

    BalasHapus
  2. Terharu banget bacanya Bun.... Aku juga sedang menanti detik2 persalinan seminggu lagi. Udah sering banget ngalamin konpal sampe putus asa kapan dia lahir. Hiks. Semoga aku bisa lahiran normal juga. Dan kalau bisa jangan sampai induksi.

    BalasHapus
  3. ak smpe netesin air mata bun bacanya... krn posisi jga sedang menunggu waktu persalinan. Mdh2an Allah kasih kemudaha dan kelancaran jg keselamatan untk sy dan baby Aamiinn

    BalasHapus