Senin, 22 Juli 2013

Happy Fasting, Selamat Puasa Ya



Finally memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah bersama keluarga kecilku, dimana kehadiran Ryu 17 bulan sudah 2 tahun ini menemani bulan Ramadhan dan lebaran lagi.

Lebaran kali ini memasuki suasana baru, dimana kami sudah menempati rumah kami, hidup bertiga. Memang enggak asing sih karena sebelum menikah sudah terbiasa kost, hidup sendiri, jadi sahur, buka, apa-apa menyiapkan sendiri, mulai dari masak buat buka dan sahur. Cuman untuk lebaran tahun kemarin kami masih tinggal di rumah orang tua kami, jadi tidak pusing menyiapkan menu buka dan sahur. Puasa tahun ini sama dengan tahun kemarin aku tidak lagi berpuasa, dan tahun ini aku mencoba untuk berpuasa diselang-seling (sehari puasa sehari enggak), karena dengan alasan masih menyusui. Jadi aku membayar fidyah, dan kelak akan tetap mengganti puasa dihari lain. 

Ada ketentuan-ketentuan antara Qadha dan Fidyah Puasa bagi ibu hamil dan menyusui disini :

Sang ibu dalam keadaan ini wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para sahabat kami (ulama Syafi’iyah) mengatakan, ‘Orang yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula (hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah).’” (al-Majmu’: 6/177, dinukil dari majalah Al Furqon)

Hal ini juga dikuatkan oleh perkataan Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, “Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Irwa’ul Ghalil). Begitu pula jawaban Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhu ketika ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap anaknya, beliau menjawab, “Hendaklah berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan.”

Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Berpuasa ya. Selamat bersibuk ria menyiapkan menu makanan sahur dengan mata masih mengantuk dan nyawa belum terkumpul hehe... 
Menu sahur dimasak malam hari atau pas mau sahur sekalian untuk sarapan dan bekal maksi aku (semoga tidak males masak ditengah dan akhir puasa :p), sedangkan menu Ryu dimasak pagi harinya biar fresh. Alhamdulilah bisa bertemu dengan bulan ramadhan lagi, dan diberi kesehatan, gak sabar rasanya menjelang hari lebaran dan liburan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar